Renungan Harian 1 Korintus 3 6-15 Upah Melayani Tuhan Renungan Harian 1 Korintus 3 6-15. Bagaiana Allah menyebut kita? Apa janji Tuhan bagi orang-orang yang bekerja bagiNya? ay 8-9 Pekerjaan seperti apakah yang akan tahan uji? ay. 10-15 Upah Melayani Tuhan Keselamatan kita terima dengan iman secara gratis Efesus 28, namun upah akan kita terima ketika kita bekerja bagi-Nya. Meskipun demikian, yang mendorong atau memotivasi kita melayani Tuhan bukanlah upah, melainkan karena kita mengasihi Tuhan 1 Korintus 29. Apa yang Alkitab katakan tetang upah? Pertama, upah yang kekal ay 13-14. Kebanyakan upah itu akan diterima di surga, bukan di dunia. Upah tsb akan diterima oleh umat Tuhan setelah kematian, bukan ssebelumnya, yaitu nanti pada saat hari Tuhan dinyatakan. Pekerjaan seseorang akan diuji oleh api pada hari Tuhan. Namun, saat di bumi pun kita masih bisa menerima upah. Di dunia kita dapat melihat begitu banyak “penghargaan dan tanda jasa” yang diberikan kepada orang-orang yang hebat, berjasa dan yang telah melakukan “tugas dan pekerjaannya” dengan sebaik-baiknya. Ke dua, upah karena kualitas ay 13-15. Manusai seringkali lebih terkesan dengan apa yang nampak di luar, tetapi Tuhan lebih tertarik dengan motivasi, kemurnian, kebenaran sejati dibalik setiap pekerjaan dan pelayanan yang di lakukan kepada-Nya. Kualitas setiap pekerjaan akan diuji Tuhan. Ketika Tuhan memberi upah pada para pelayan, Ia melakukan berdasarkan kualitas, artinya bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menerima upahnya. Bapa melihat semua yang kita kerjakan dan lakukan kepada-Nya dan Ia memberikan upahnya kepada umat-Nya dan hamba-hamba-Nya. Mari kita terus melayani Tuhan dengan setia. Periksalah, apakah Anda cenderung mengharapkan upah’ dari manusia? Bagaimana kebenaran hari ini berbicara kepada Anda? Apa yang harus Anda ubah? Praktekkan segera?
MelayaniBukan Untuk Dilayani (Mat. 20: 28) Home; ARTIKEL; KHOTBAH; TATA IBADAH; Pembinaan; LITURGI NATAL; KEGIATAN Close. Home / Khotbah. Khotbah Yohanes 4: 21-26 "Menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran" By Pdt. Erik Sunando Sirait 8:32:00 AM Post a Comment Minggu 18 Set. Trinitatis; 20 Oktober 2019
SUKACITA MELAYANI TUHAN21 Februari 2010 Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.FilIpI 44-7 Ayat di atas ditulis rasul Paulus untuk jemaat di Filipi saat dia sedang berada di balik penjara di tengah tekanan, ketidaknyamanan dan keterbatasan. Berada di balik penjara tidak membuat Paulus larut dalam kekecewaan, menyesali panggilannya dan berhenti melayani Tuhan. Dia berkata; aku tau apa itu menderita dalam melayani Tuhan dan aku mengalami semuanya 2 Kor 1123-28 namun semua itu tidak akan dapat memisahkan aku dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita Rom 835-39. Aku mau tetap melayaniNya sebab bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan Filp 121. Adalah lebih mudah bagi Paulus untuk bersungut-sungut dan mempertanyakan penyertaan Tuhan, namun dalam semuanya itu Paulus tetap berkata; “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan Bersukacitalah!”. Saudaraku, masalah dan beban hidup tidak seharusnya membuat kita mundur dari pelayanan kepada Tuhan, pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan-pencobaan biasa, semua yang Tuhan ijinkan terjadi tidak mungkin melebihi kekuatan manusia 1 Kor 1013. Beban hidup justru memberi bobot/nilai pada iman kita, dalam menghadapi beban hiduplah iman kita dibentuk semakin padat dan berbobot, yaitu saat kita memilih untuk percaya, beriman dan tidak menjadi kecewa dengan Tuhan dalam menantikan jawaban dan pertolonganNya. Kita yang telah menerima keselamatan di dalam Yesus Kristus, kita yang hidup di bawa kuasa salib tidak bisa lagi hidup bagi diri sendiri, tetapi tetapi melayani Tuhan dan semua yang dikasihiNya. Itulah alasannya mengapa Paulus tetap dapat bersukacita meskipun dalam melayani Tuhan dia menghadapi berbagai masalah dan penganiayaan. Dia tau dia sedang melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Saudaraku, melayani Tuhan tidak hanya mengacu pada pelayanan mimbar atau kegiatan-kegiatan kerohanian kita di gereja. Kehidupan kita adalah pelayanan kita, itulah ibadah iman kita kepada Tuhan, melakukan segala detail kehidupan kita sebagai sebuah ibadah. Bahkan hal-hal sederhana dan tugas-tugas kecil yang tidak diperhatikan oleh manusia, tetap diperhatikan Allah dan memiliki implikasi kekal, itulah pelayanan kita kepada Yesus Kristus. Supaya kita menemukan sukacita dalam pelayanan kita kepada Tuhan, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, yaitu;1. Melayani dengan motivasi yang benarSaudaraku, saat kita mengikut Tuhan, berbakti dan mentaati perintah Tuhan pastikan kita melakukan semua itu dengan motivasi dan sikap hati yang benar. Bukan berfokus hanya pada berkatNya yang melimpah atau pemeliharaan dan janji keselamatanNya, namun layanilah Tuhan karena Ia memang layak menerima pengabdian kita. Sebenarnya kita tidak memerlukan alasan lagi mengapa harus melayani Tuhan, pengorbananNya untuk keselamatan kita dan kasihNya yang unconditional setiap saat sebenarnya sudah lebih dari cukup bagi kita. Dalam 2 Kor 515 Paulus berkata “Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka”. Itulah yang seharusnya menjadi dasar hidup kita, hidup kita bukanlah untuk diri kita lagi melainkan untuk mengerjakan keselamatan kita dan berbuah pertobatan, pelayanan dan berbuah jiwa bagi kemuliaan Allah. Pelayanan kita menjadi bukti kasih kita kepada Tuhan, kasih yang murni tanpa tujuan-tujuan terselubung yang mementingkan diri sendiri. Setiap pelayanan yang dimulai dan didasari oleh motivasi yang salah, tidak akan bisa bertahan lama dan justru menjadi kejijikan di mata Tuhan. Kita bisa saja terlihat sangat rohani dan luar biasa dalam pelayanan, tetapi bukan apa yang kelihatan yang dilihat oleh Allah melainkan apa yang ada dalam hati kita. Saat kita melayani dengan dasar kasih yang murni kepada Tuhan, kita tidak akan mudah kecewa dengan keadaan ataupun perlakuan orang lain. Kita tidak akan mudah kecewa jika kita tidak mendapat penghargaan dari manusia yang mungkin seharusnya kita dapatkan, atau mengundurkan diri saat keadan terlihat begitu sulit dan seolah-olah kita tidak melihat penyertaan Tuhan. Kita tidak akan mudah kecewa karena kita berfokus pada perkenanan Tuhan, kita melayani Tuhan karena kita mengasihiNya dan ingin mempersembahkan yang terbaik bagiNya bukan untuk memperoleh pujian, penghargaan ataupun Melayani sesuai dengan panggilan Kita akan bersukacita melayani jika kita melayani sesuai dengan panggilan kita, sesuai dengan kasih karunia dan talenta yang Tuhan percayakan kepada kita. Tidak perlu memaksakan diri untuk apa yang bukan bagian kita atau apa yang tidak bisa kita lakukan. Lakukan yang terbaik sesuai kapasitas kita sebagai pelayanan dan persembahan bagi Tuhan. Tuhan tidak pernah meminta kita melakukan apa yang tidak bisa kerjakan atau menyuruh kita mengerjakan sesuatu tanpa memperlengkapi kita dengan apa yang kita butuhkan. Setiap karunia, kelebihan dan talenta yang kita miliki adalah perlengkapam yang Tuhan percayakan untuk digunakan dalam mendukung pelayanan dan pekerjaan Tuhan. Kita harus mulai mengenali kelebihan dan kemampuan yang Tuhan taruh dalam diri kita, mengembangkan dan mengunakannya untuk melayani Tuhan. Baik dalam pelayan gereja seperti pemuji-penyembah, pelayanan kasih, doa ataupun pelayanan sekuler yang memberkati ladang Tuhan yaitu dunia usaha/bisnis, sosial, pemerintahan atau apapun panggilan Tuhan dalam hidup kita. Layanilah Tuhan dengan karunia yang tepat pada tempat yang tepat dan pada waktu yang Perlu adanya keseimbangan dalam melayani Dalam Mark 631-32, setelah mengadakan mujizat untuk memberi makan lima ribu orang, Yesus berkata kepada murid-muridNya “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Dalam melayani Tuhan perlu adanya keseimbangan antara roh, jiwa dan tubuh kita. Tubuh dan jiwa kita juga memerlukan waktu untuk beristirahat dari semua kesibukan dan kegiatan pelayanan kita. Menjaga kesehatan bait Allah yaitu tubuh kita serta memulihkan tenaga dan pikiran untuk bisa lebih aktif dan produktif dalam kegiatan dan pelayanan kita. Selain aktif dalam melayani kita juga harus tetap menjaga kualitas hubungan pribadi kita dengan Tuhan sebab itulah sumber kasih dan kemampuan kita dalam melayani Tuhan. Kita tidak mungkin dapat membagi kasih kepada orang lain lewat pelayanan kita jika kita tidak terus menjaga hubungan kita dengan sumber kasih yaitu Tuhan. Membangun hubungan dan mencari kehendak Tuhan juga merupakan pelayanan kita kepada Tuhan. Saudara, satu hal penting yang perlu diperhatikan juga yaitu; jangan sampai kita terlalu berfokus pada kegiatan kerohanian/pelayanan tetapi mengabaikan tanggung-jawab kita dalam studi, pekerjaan, keluarga atau hal-hal lain yang seharusnya mendapat perhatian kita juga. Memenuhi tanggung-jawab dalam semua hal tersebut juga merupakan bagian dari pelayanan kita. Persembahkanlah yang terbaik dalam pelayanan kerohanianmu dan jadilah excellent dalam setiap tanggung-jawab yang dipercayakan kepada kita, dalam studi, pekerjaan termasuk dalam keluarga. Saksikan kepada dunia bahwa kita adalah pengikut Kristus, kita melayani tetapi kita juga bisa berprestasi dalam studi, kita bisa sukses dalam pekerjaan, dapat dipercaya dan berhasil dalam keluarga kita. Saudaraku, persembahkanlah hidupmu kepada Tuhan dalam setiap detail kehidupan lakukanlah semuanya sebagai ibadah, sebagai pelayanan kita kepada Tuhan. Kita akan dapat bersukacita dalam melayani Tuhan karena kita mengerti kita sedang mengerjakan apa yang dikehendakiNya, memaksimalkan potensi yang sudah Tuhan percayakan kepada kita dengan tetap menjaga keseimbangan dalam hidup. Dengan demikian kita menjadi lebih produktif, tidak akan menjadi lelah dalam pelayanan dan kecewa dengan orang lain ataupun keadaan. Khotbah Ev. Joyce Lim
BahanKhotbah Kristen Tentang Pelayanan. Saat kita mendengar kata pelayanan atau melayani yang mungkin ada dalam pikiran kita ialah pendeta, panatua, diaken, atau pun aktivis gereja lainnya yang membantu kepengurusan gereja. Namun lebih dari pada itu pelayanan itu mencakup keseluruhan sikap kehidupan kita sebagia orang Kristen.
Diamenjadi pembawa acara dan berita, memberitakan pada dunia bahwa dia tidak lagi percaya bahwa Yesus Kristus adalah anak Allah. Dia menjadi seorang atheis. Di tahun 1950, Babe Ruth masa depan ini bahkan tidak lagi ada dalam jalur pelayanan!! Di tahun 1954, *Clifford* kehilangan keluarganya, pelayanannya dan kesehatannya. Renunganrohani Kristen tentang kesetiaan kepada Tuhan singkat. Renugan harian Kristen mengenai kesetiaan. Menjadi roang yang setia adalah hal yang perlu dilakukan oleh seluruh orang percaya. Seperti halnya kesetiaan yang telah ditunjukkan oleh Tuhan Yesus kepada anak-anak-Nya ketika Dia harus disalib di atas kayu penyaliban. axrQie.